Selasa, 21 November 2017

Menulis sebagai Esensi Kita Hidup

Mengapa Aku (harus) Menulis?
Sumber gambar : google.com

Menulis bagiku, ialah suatu ikhtiar dalam meluapkan emosional kita. Sebuah esensi, dari kita hidup di dunia ini. Karena menurutku, seseorang boleh saja terkenal di suatu masa-nya. Tetapi kalau ia tidak menulis (meninggalkan jejak kata), maka ia akan lenyap dan tergeruskan oleh waktu. Kalau ia menulis, maka akan terkenang selama tulisan itu dapat di resapi oleh penikmatnya.

Aku memiliki cita-cita untuk menjadi penulis. Tidak sekadar itu, yakni penulis yang handal dan menuliskan suatu hal yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Orientasi aku menulis ialah untuk menebarkan cerita, sajak, narasi dan sebagainya yang berdasarkan prinsip kebermanfaatan. Ini adalah sebuah proses untuk mencapai itu. Juga, aku ingin sekali aku memiliki karya, yaitu buku. 

Menulis adalah sebuah pergerakan. Karena menurut Sayyid Quthb, "Satu peluru mampu menembus satu kepala, namun satu penulisan mampu menembus ribuan bahkan jutaan kepala.”

Selain itu pun, menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar