Assalamualaikum sahabat. Bagaimana
kabarnya? semoga sehat selalu dan dalam selimut kasih sayang-Nya. Setelah puisi
yang aku posting, selanjutnya aku ingin mengungkap suatu kisah. Yap, suatu
kisah Ibu teladan yang bernama Al-Khansa. Beliau adalah seorang penyair yang
sangat handal di zamannya. Beliau merelakan putra-putra nya untuk turut dalam
peperangan. Nasihat apa yang di berikan kepada putra-putranya? Kenapa beliau
rela melepaskan putra-putra nya untuk berjihad di jalan Allah? Lalu gelar
kehormatan apakah yang diterima oleh Al-Khansa? Hm oke, langsung saja kita baca
suatu kisah tersebut. Saya kutip dari buku From
School to Heaven. Ini dia.
Al-Khansa, Ibu Teladan
Telah renta
wanita itu. Namun kobaran jiwa muda dalam semangat perjuangan tetap menyala
terang lewat tutur katanya yang penuh makna.
Al-Khansa bin Amru, demikianlah wanita itu dipanggil. Dia merupakan
wanita yang terkenal dengan paras cantik dan cukup pandai di kalangan bangsa
Arab pada zamannya.
Ia
seorang penyair wanita paling hebat dizamannya. Diksi warisan jahiliah masih
kental baginya saat itu. Namun, segalanya berbeda setelah Khansa memeluk Islam,
keberanian dan kepandaiannya bersyair digunakan untuk menyemarakkan semangat
para pejuang Islam. Empat putranya pun terwarisi kecerdasan memainkan kata
dalam syair. Empat putranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan
dan kepentingan Islam. Khansa telah mendidik anak-anaknya sejak kecil agar
jangan takut menghadapi peperangan.
Suatu
hari Khalifah Umar bin Khaththab menyediakan satu pasukan tempur untuk
menentang Farsi. Semua umat Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan menuju
medan perang, telah berkumpul 41.000 tentara Islam. Dan Khansa mengerahkan
keempat putranya untuk ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Ya,
keempat-empatnya.
Subhanallah, ibu macam apa ini?
Bagaimana dengan ibumu saudaraku?
Bukan
hanya itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan
wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentara Islam.
Dengarlah
nasihat Khansa kepada putra-putranyaa yang sebentar lagi siap menjemput syahid
di medan perang,
“
Wahai anak-anakku. Aku telah melahirkan kalian dengan penderitaan dan
membesarkan kalian dengan susah payah. Aku tidak pernah membawa aib bagi
keluarga kita dan tidak pernah menodai nama baik kabilah kita. Aku tidak pernah
mencoreng nama baik ayah kalian. Jadi, tidak ada yang perlu diragukan lagi dari
kepribadian ibu kalian. “
Kemudian
Khansa membacakan satu ayat dari surat Ali ‘Imran, “ Wahai orang yang beriman.
Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan
patuhlah kepada Allah, semoga menjadi orang yang beruntung. ”
Tertunduk
khusyuk putra-putra Khansa mendengar nasihat ibunda yang disayanginya itu.
“
Sekarang, dengarkan! Ingat, merupakan suatu keberuntungan besar berperang
membela Rasulullah. Ingat ayat al-Qur’an yang memerintahkan bersabar di tengah
kesulitan. Besok pagi, aku harap kalian bangun dari tempat tidur dengan penuh
kekuatan dan semangat. Majulah ke medan perang dengan gagah berani. Majulah ke
tengah-tengah medan yang paling berbahaya, hadang musuh-musuh kalian dan
raihlah syuhada!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar