Minggu, 20 Maret 2016

Kisah Sang Ibu Teladan part I

Assalamualaikum sahabat. Bagaimana kabarnya? semoga sehat selalu dan dalam selimut kasih sayang-Nya. Setelah puisi yang aku posting, selanjutnya aku ingin mengungkap suatu kisah. Yap, suatu kisah Ibu teladan yang bernama Al-Khansa. Beliau adalah seorang penyair yang sangat handal di zamannya. Beliau merelakan putra-putra nya untuk turut dalam peperangan. Nasihat apa yang di berikan kepada putra-putranya? Kenapa beliau rela melepaskan putra-putra nya untuk berjihad di jalan Allah? Lalu gelar kehormatan apakah yang diterima oleh Al-Khansa? Hm oke, langsung saja kita baca suatu kisah tersebut. Saya kutip dari buku From School to Heaven.  Ini dia.

Al-Khansa, Ibu Teladan
            Telah renta wanita itu. Namun kobaran jiwa muda dalam semangat perjuangan tetap menyala terang lewat tutur katanya yang penuh makna.  Al-Khansa bin Amru, demikianlah wanita itu dipanggil. Dia merupakan wanita yang terkenal dengan paras cantik dan cukup pandai di kalangan bangsa Arab pada zamannya.
                Ia seorang penyair wanita paling hebat dizamannya. Diksi warisan jahiliah masih kental baginya saat itu. Namun, segalanya berbeda setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Empat putranya pun terwarisi kecerdasan memainkan kata dalam syair. Empat putranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mendidik anak-anaknya sejak kecil agar jangan takut menghadapi peperangan.
                Suatu hari Khalifah Umar bin Khaththab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua umat Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan menuju medan perang, telah berkumpul 41.000 tentara Islam. Dan Khansa mengerahkan keempat putranya untuk ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Ya, keempat-empatnya.
                Subhanallah, ibu macam apa ini? Bagaimana dengan ibumu saudaraku?
                Bukan hanya itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentara Islam.
                Dengarlah nasihat Khansa kepada putra-putranyaa yang sebentar lagi siap menjemput syahid di medan perang,
                “ Wahai anak-anakku. Aku telah melahirkan kalian dengan penderitaan dan membesarkan kalian dengan susah payah. Aku tidak pernah membawa aib bagi keluarga kita dan tidak pernah menodai nama baik kabilah kita. Aku tidak pernah mencoreng nama baik ayah kalian. Jadi, tidak ada yang perlu diragukan lagi dari kepribadian ibu kalian. “
                Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surat Ali ‘Imran, “ Wahai orang yang beriman. Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, semoga menjadi orang yang beruntung. ”
                Tertunduk khusyuk putra-putra Khansa mendengar nasihat ibunda yang disayanginya itu.
                “ Sekarang, dengarkan! Ingat, merupakan suatu keberuntungan besar berperang membela Rasulullah. Ingat ayat al-Qur’an yang memerintahkan bersabar di tengah kesulitan. Besok pagi, aku harap kalian bangun dari tempat tidur dengan penuh kekuatan dan semangat. Majulah ke medan perang dengan gagah berani. Majulah ke tengah-tengah medan yang paling berbahaya, hadang musuh-musuh kalian dan raihlah syuhada!”
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar